Peran Indonesia dalam PBB
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) adalah
organisasi internasional yang yang anggotanya hampir seluruh negara di
dunia. Tujuannya adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia dan kerja sama
antarnegara anggota. PBB didirikan pada 28 Juni 1945, tidak lama
setelah Perang Dunia II berakhir. PBB didirikan oleh empat negara besar,
yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Cina. PBB dibentuk
untuk membuat tatanan dunia menjadi lebih baik dan lebih damai, terbebas dari peperangan dan permusuhan. Organisasi ini bermarkas di kota New York, Amerika Serikat.
Walaupun didirikan oleh negara-negara besar, keanggotaan PBB terbuka bagi semua negara di dunia. Sampai saat ini, anggota PBB berjumlah 193 negara. Jadi, hampir seluruh negara di dunia telah menjadi anggota PBB. Semua negara yang menjadi anggota PBB memiliki kedudukan yang sama. Negara besar maupun kecil, baik kaya atau miskin, semuanya memiliki hak dan kewajiban yang sama bagi terciptanya perdamaian dunia.
Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007 , menggantikan Sekretaris Jendral terdahulu, yaitu Kofi Annan dari Ghana.
Organisasi ini memiliki enam organ utama : Majelis Umum (majelis musyawarah utama),Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan keamanan),Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial internasional dan pembangunan), Sekretariat (untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB)[11], Mahkamah Internasional (organ peradilan primer), Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif).
Sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Seusai Perang Dunia I, dunia mengalami kerusakan yang sangat parah. Puluhan negara hancur. Jutaan nyawa manusia menjadi korban. Oleh karena itu, beberapa negara kemudian menggagas sebuah organisasi antarnegara yang bisa mencegah timbulnya peperangan kembali. Maka, didirikanlah sebuah organisasi yang bernama Liga Bangsa-Bangsa (LBB) atau League of Nations (LN). Keberadaan LBB mendapat sambutan baik dari banyak negara. Dalam waktu cepat LBB memiliki 63 negara anggota. Beberapa anggota LBB adalah negara besar, yaitu Prancis, Inggris, Italia, Jerman, dan Jepang.
Namun sayang, LBB gagal menciptakan perdamaian dunia. Pada akhir tahun 1930-an, perang kembali terjadi di mana-mana. Perang yang berlangsung jauh lebih besar dan mengerikan. Sebab, wilayah peperangan semakin luas. Negara-negara yang terlibat perang pun jauh lebih banyak. Korban manusia juga lebih banyak. Itulah yang dikenal dengan sebutan Perang Dunia II.
Dengan meletusnya Perang Dunia II, LBB dianggap telah gagal. Ketika Perang Dunia II berakhir, beberapa negara besar melakukan pertemuan. Negara-negara itu adalah Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Cina. Tujuan pertemuan itu adalah untuk mendirikan organisasi pengganti LBB. Cita-citanya sama, yaitu menciptakan perdamaian di dunia.
Pada pertemuan di San Fransisco, Amerika Serikat, tanggal 26 Juni 1945, 50 negara sepakat untuk membubarkan LBB. Pertemuan tersebut mencetuskan sebuah organisasi baru antarnegara yang menggantikan LBB. Nama organisasi itu adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN). PBB secara resmi berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945. Markas besar PBB ditetapkan di kota New York, Amerika Serikat.
PBB memiliki peran besar bagi tegaknya Kedaulatan NKRI terutama pada masa awal kemerdekaan. Peran PBB antara lain menjadi perantara dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949. Hasilnya kerjaan Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. PBB juga berperan penting dalam kembalinya Irian Jaya (Papua) ke NKRI.
Sebagai anggota PBB Indonesia juga aktif dalam memelihara perdamaian di dunia. Kontingen Garuda disingkat KONGA atau Pasukan Garuda adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Berikut ini daftar nama Kontingen Garuda yang dikirim Indonesia :
PBB memiliki peran besar bagi tegaknya Kedaulatan NKRI terutama pada masa awal kemerdekaan. Peran PBB antara lain menjadi perantara dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949. Hasilnya kerjaan Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. PBB juga berperan penting dalam kembalinya Irian Jaya (Papua) ke NKRI.
Sebagai anggota PBB Indonesia juga aktif dalam memelihara perdamaian di dunia. Kontingen Garuda disingkat KONGA atau Pasukan Garuda adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Berikut ini daftar nama Kontingen Garuda yang dikirim Indonesia :
- Kontingen Garuda I, Kontingen Garuda I dikirim pada 8 Januari 1957 ke Mesir;
- Kontingen Garuda II, Konga II dikirim ke Kongo pada 1960;
- Kontingen Garuda III, Konga III dikirim ke Kongo pada 1962;
- Kontingen Garuda IV, Konga IV dikirim ke Vietnam pada 1973;
- Kontingen Garuda V, Konga V dikirim ke Vietnam pada 1973;
- Kontingen Garuda VI Konga VI dikirim ke Timur Tengah pada 1973
- Kontingen Garuda VII Konga VII dikirim ke Vietnam pada 1974.
- Kontingen Garuda VIII, Kontingen Garuda VIII dikirim dalam rangka misi perdamaian PBB di Timur Tengah paska Perang Yom Kippur antara Mesir dan Israel
- Kontingen Garuda IX, Konga dikirim ke Iran-Irak pada 1988;
- Kontingen Garuda X, Konga X dikirim ke Namibia pada 1989;
- Kontingen Garuda XI, Konga XI dikirim ke Irak-Kuwait pada 1992;
- Kontingen Garuda XII, Konga XII dikirim ke Kamboja pada 1992;
- Kontingen Garuda XIII, Konga XIII dikirim ke Somalia pada 1992;
- Kontingen Garuda XIV, Konga XIV dikirim ke Bosnia-Herzegovina pada 1993;
- Kontingen Garuda XV, Konga XV dikirim ke Georgia pada 1994;
- Kontingen Garuda XVI, Konga XVI dikirim ke Mozambik pada 1994;
- Kontingen Garuda XVII, Konga XVII dikirim ke Filipina pada 1994;
- Kontingen Garuda XVIII, KONGA XVIII dikirim ke Tajikistan pada November 1997;
- Kontingen Garuda XIX, Konga XIX dikirim ke Sierra Leone pada 1999-2002;
- Kontingen Garuda XX/A
- Konga XX dikirim ke Bungo, Kongo pada 6 September 2003 dan bertugas selama 1 tahun;
- Kontingen Garuda XXI, Kontingen Garuda XXI merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Liberia (UNMIL);
- Kontingen Garuda XXII
- Kontingen Garuda XXII merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Sudan (UNMIS);
- Kontingen Garuda XXIII, Konga XXIII bertugas sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) ;
- Kontingen Garuda XXIV, Bertugas di Nepal. Kontingen Garuda XXIV merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Nepal (UNMIN);
- Kontingen Garuda XXV
- Berdasarkan Frago (fragmentery order) Nomor10-10-08 tanggal 30 Oktober 2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan;
- Kontingen Garuda XXVI, Menyusul keberhasilan penugasan Kontingen Garuda XXIII bersama dengan UNIFIL, sekaligus dalam rangka memperbesar peran serta Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian di Lebanon Selatan dan atas permintaan PBB;
- Kontingen Garuda Indonesia XXVII
- Kontingen Garuda XXVII - 1 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur bertugas sejak tanggal 21 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2009 dalam satgas Milobs.
0 komentar:
Posting Komentar